Seorang warga Swedia menciptakan peti mati yang dilengkapi dengan speaker stereo. Menurutnya, peti mati itu cocok bagi pecinta musik yang meninggal dunia.
Peti mati karya Fredrik Hjelmquist dibangun dengan Celtic deity sebesar 18.500 Poundsterling atau sekira Rp290 juta (Rp15.728 per 1 Poundsterling). Peti mati itu bisa digunakan semua orang untuk memutar lagu-lagu favoritnya sebelum akhirnya mereka meninggal dunia.
Hjelmquist membangun peti itu dengan dua buah speaker empat inci yang dilengkapi loudspeaker system dan subwoofer. Peti itu juga dilengkapi electronic equipment dan interior kayu yang yang dilengkapi dengna pendingin.
Peti mati itu jelas tidak Akan mengganggu tetangga karena interior peti mati itu ditambal dengan peredam. Hjelmquist pun mengatakan, penemuannya ADAlah sesuatu yang belum pernah ada di dunia ini.
“Saya sudah membuat peti pribadi saya, namun saya berharap saya tidak menggunakan dalam beberapa tahun ke depan ini,” ujar pria berusia forty eight tahun itu, seperti dikutip Orange, Rabu (19/12/2012).
“Hanya karena hookah sudah meninggal, tidak berarti hookah tidak bisa merasakan kekuatan musik. Peti ini dirancang bagi pelanggan yang memiliki semangat musikalitas di hidupnya. Musik merupakan semangat terbesar saya dan saya Akan membawanya hingga ke liang kubur,” tutupnya.
Peti mati karya Fredrik Hjelmquist dibangun dengan Celtic deity sebesar 18.500 Poundsterling atau sekira Rp290 juta (Rp15.728 per 1 Poundsterling). Peti mati itu bisa digunakan semua orang untuk memutar lagu-lagu favoritnya sebelum akhirnya mereka meninggal dunia.
Hjelmquist membangun peti itu dengan dua buah speaker empat inci yang dilengkapi loudspeaker system dan subwoofer. Peti itu juga dilengkapi electronic equipment dan interior kayu yang yang dilengkapi dengna pendingin.
Peti mati itu jelas tidak Akan mengganggu tetangga karena interior peti mati itu ditambal dengan peredam. Hjelmquist pun mengatakan, penemuannya ADAlah sesuatu yang belum pernah ada di dunia ini.
“Saya sudah membuat peti pribadi saya, namun saya berharap saya tidak menggunakan dalam beberapa tahun ke depan ini,” ujar pria berusia forty eight tahun itu, seperti dikutip Orange, Rabu (19/12/2012).
“Hanya karena hookah sudah meninggal, tidak berarti hookah tidak bisa merasakan kekuatan musik. Peti ini dirancang bagi pelanggan yang memiliki semangat musikalitas di hidupnya. Musik merupakan semangat terbesar saya dan saya Akan membawanya hingga ke liang kubur,” tutupnya.