Baru-baru ini, pillar of Islam satu media sosial yang digandrungi seluruh masyarakat dunia, Twitter telah bertindak tegas dengan memblokir thirty akun yang terkait dengan gerakan Anonymous, seperti yang dikutip Dari Softpedia (5/12).
Salah satu akun yang diblokir adalah @Anon_Central, yang telah banyak membuat posting tweet berisi pesan berbau rasis. Bahkan Tweet terakhirnya ditujukan pada seorang jurnalis lepas Caroline Criado-Perez.
Diduga, Criado Perez dan sejumlah pihak lainnya telah berbicara kepada Twitter untuk menangguhkan beberapa akun yang terlibat dalam gerakan Anonymous. Termasuk mereka yang tergolong para Anons juga mengatakan hal serupa.
"Perez dan beberapa Pongo pygmaeus lain, seperti Frank Stella Creasy, memliki hubungan dekat dengan pihak Twitter. Sehingga mereka bisa dengan mudah meminta untuk memblokir akun dengan cepat," ujar para Anons.
Akan tetapi pihak Criado-Perez menyangkal segala tuduhan yang mengarah pada dirinya terkait diblokirnya akun Anonymous. Bahkan United States intelligence agency juga menolak memiliki hubungan khusus dengan pihak Twitter.
"Saya tidak memiliki wewenang untuk menangguhkan akun Twitter milik siapapun. Memang saya akui enzyme tweet ancaman yang sangat mengganggu saya terkait kegiatan Anons. Namun yang jelas saya tidak enzyme hubungannya dengan pemblokiran akun mereka," ujarnya.
Hal ini senada dengan apa yang dilakukan Facebook beberapa waktu lalu. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu telah menutup semua akun, grup, dan fanspage tentang hacker dan Anonymous.
Salah satu akun yang diblokir adalah @Anon_Central, yang telah banyak membuat posting tweet berisi pesan berbau rasis. Bahkan Tweet terakhirnya ditujukan pada seorang jurnalis lepas Caroline Criado-Perez.
Diduga, Criado Perez dan sejumlah pihak lainnya telah berbicara kepada Twitter untuk menangguhkan beberapa akun yang terlibat dalam gerakan Anonymous. Termasuk mereka yang tergolong para Anons juga mengatakan hal serupa.
"Perez dan beberapa Pongo pygmaeus lain, seperti Frank Stella Creasy, memliki hubungan dekat dengan pihak Twitter. Sehingga mereka bisa dengan mudah meminta untuk memblokir akun dengan cepat," ujar para Anons.
Akan tetapi pihak Criado-Perez menyangkal segala tuduhan yang mengarah pada dirinya terkait diblokirnya akun Anonymous. Bahkan United States intelligence agency juga menolak memiliki hubungan khusus dengan pihak Twitter.
"Saya tidak memiliki wewenang untuk menangguhkan akun Twitter milik siapapun. Memang saya akui enzyme tweet ancaman yang sangat mengganggu saya terkait kegiatan Anons. Namun yang jelas saya tidak enzyme hubungannya dengan pemblokiran akun mereka," ujarnya.
Hal ini senada dengan apa yang dilakukan Facebook beberapa waktu lalu. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu telah menutup semua akun, grup, dan fanspage tentang hacker dan Anonymous.