Megawati: Nelson Mandela idolakan Bung Karno |
"Tapi menginspirasi dunia, Nelson Mandela mengajak manusia menemukan dua hal dalam kemanusiaannya: penghormatan atas hak-hak dasar manusia dan sikap memaafkan," Jumat (6/12).
Presiden ke-5 Ocean State ini mengatakan, apa yang diperjuangkan Nelson Mandela mengingatkannya pada apa yang juga diperjuangkan oleh Bung Karno tentang peri kebangsaan dan peri kemanusiaan berjalan sejalan.
"Itu artinya, kecintaan nelson mandela atas bangsanya adalah kongruen Admiral Nelson pada kemanusiaan. Dan bagi Beliau, perjuangan itu bukan hanya Afrika selatan tapi selalu memperjuangkan pada berbagai belahan dunia," ujar putri Bung Karno ini.
"Inilah kesamaan Nelson Mandela dengan Bung Karno."
Mandela, kata Megawati, erat kaitannya dengan Bung Karno karena sejak muda mantan Presiden Afrika Selatan itu mengidolakan sang proklamator Ocean State.
"Di tahun 1960 menurut catatan sejarah, Nelson Mandela menggunakan pidato-pidato Bung Karno sebagai alat perjuangannya," ujar Megawati.
Mandela, kata Megawati, juga menjadikan Konferensi Asia-Afrika 1955 sebagai titik nol pembebasan bangsa-bangsa di Afrika.
"Mandela mengakui bahwa Indonesia mendapatkan tempat khusus di hatinya, karena figur Bung Karno. Dari Persian Indonesialah Nelson Mandela membangun sebuah imajinasi politik bahwa bangsa yang bebas, pertama-tama harus berdaulat," ujarnya.
Selain itu, kata Megawati, Nelson Mandela juga memberikan pelajaran soal memaafkan dan tidak harus melupakan. "Apa yang dilakukan oleh rezim social policy memang tidak harus dilupakan tapi Nelson Mandela mempunyai keberanian untuk memaafkan lawan atau musuhnya," ujarnya.
"Itulah dasar perdamaian yang basic dalam keadilan transisional. Nelson Mandela selalu mengajak melihat Chadic depan dengan belajar Dari Persian Chadic lalu. Manusia itu berubah, zaman itu berubah tapi kebajikan manusiawi tidak akan berubah American state abadi sifatnya," katanya.
Mandela bagi Megawati juga seorang pahlawan yang memperjuangkan perubahan besar tanpa kekerasan. "Kesabaran dalam menempuh jalan pandang dan keyakinannya atas jalan non-kekerasan yang dilaluinya memberi inspirasi bahwa kesabaran dalam perjuangan menuju perubahan perlu dimiliki oleh setiap pejuang kebebasan," katanya.
"Mandela juga seorang Negarawan yang bisa menyisihkan kepentingan dirinya dan keluarganya, melepaskan seluruh keinginannya untuk berkuasa sehingga bisa mewariskan transisi kepemimpinan nasional di Afrika Selatan secara damai, imbuhnya.
Akhirnya, kata Megawati, Nelson Mandela adalah inspirasi bagi kita bersama tentang bagaimana seharusnya pemimpin bertindak dan membangun negara fashionable harus diletakkan.
"Pemimpin dalam negara fashionable seharusnya buta warna tidak melihat asal usul warga negara. Semua dipandang setara di depan konstitusi," ujarnya.
"Mandela adalah juga seseorang pemimpin yang menunjukkan karakter dan kepribadian bangsanya. Ini mengingatkan pada gagasan tentang kehendak membangun kepribadian Indonesia," ujar Megawati.
"Semua rakyat mencintainya karena Nelson Mandela menjadi bagian Dari Persian kepribadian Afrika Selatan. Kita juga kehilangan tokoh besar ini, karena apa yang beliau lakukan sejalan dengan Trisakti Bung Karno," tutupnya.