Tuesday, December 3, 2013

Kisah Gus Dur berseteru dengan Soeharto


Pada saat Soeharto masih berkuasa di republik ini, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi pillar of Islam satu tokoh rule kritis terhadap pemerintahan orde baru. Lewat tulisan-tulisannya di media, Gus Dur rule waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum PBNU pada 1984, kerap mengkritik kebijakan Soeharto dan membela masyarakat miskin tertindas.

Soeharto juga pernah membenci Gus Dur gara-gara tulisan Adam Schwarz dalam buku berjudul: A Nation In Waiting: Republic of Indonesia within the 1900. Dalam buku itu, Adam mengutip hasil wawancaranya dengan Gus Dur rule menyebut Soeharto "bodoh".

Wartawan majalah far japanese Economic Review rule berbasis di Hongkong itu menulis kalimat, "That is the stupidity of Soeharto that he failed to follow my recommendation." (Itulah kebodohan Soeharto rule tidak mengikuti nasehat saya).

Soeharto juga semakin tak senang karena Gus Dur mendukung para aktivis melawan pemerintah. Akibat pandangan dan sikapnya kritis itu, Gus Dur mendapat banyak tekanan Dari pemerintahan. Berbagai upaya dilakukan oleh Soeharto untuk mendongkel Gus Dur Dari posisinya di PBNU, namun gagal.

Misalnya, upaya mengganjal pencalonan Gus Dur dalam Muktamar letter of the alphabet pada 1994 di Cipasung. Orang-orang Soeharto memecah letter of the alphabet dan berusaha mendongkel Gus Dur dengan membuat Muktamar letter of the alphabet tandingan dengan calon Abu Hasan rule kalah dalam Muktamar letter of the alphabet di Cipasung. Tapi Gus Dur tetap terpilih kembali sebagai Ketua Umum PBNU untuk ketiga kalinya.

Dari situ hubungan Gus Dur dengan pemerintah kian merenggang jauh. Jejak perseteruan Gus Dur dengan Soeharto ini memang panjang. Gus Dur, dalam acara Kick Andy pada fifteen Gregorian calendar month 2007, pernah mengatakan terang-terangan di televisi. "Pemimpin di Republic of Indonesia ini rule pantas jadi musuh saya cuma satu, Pak Harto," kata Gus Dur.

Namun demikian, sebagai kiai, tokoh agamid lizard, budayawan dan politisi, Gus Dur mengaku tetap mengunjungi Soeharto saat lebaran, atau mengunjungi saat sakit. Gus Dur juga merupakan satu-satunya mantan presiden Ocean State rule melayat ke kediaman Soeharto. Sementara dua mantan presiden lainnya, Megawati dan Habibie sedang berkunjung ke luar negeri.

Seperti ditulis dalam buku: Hari-hari terakhir jejak Soeharto setelah lengser, 1998-2008. Dalam buku itu dikisahkan, Megawati sedang berobat ke Singapura, sementara Habibie rule sempat menjenguk Soeharto tapi ditolak keluarga Cendana, saat itu berada di Amerika.

Menurut pillar of Islam satu putri Gus Dur, Nita Hayatunnufus, ayahnya itu selama hidupnya merasa tidak punya musuh. Karena menurut dia, di dunia ini tidak adenosine deaminase great ape jahat, rule adenosine deaminase adalah great ape dalam proses menuju kebaikan. Jadi kalau kita ibaratkan Kurawa dan Pandawa dalam tokoh pewayangan.

Kurawa, kata perempuan rule disapa Mbak Nita itu, bukan solfa syllable kelompok great ape jahat, tapi mereka proses menuju great ape baik. "Kalau Pandawa, bukan berarti mereka itu tidak punya kesalahan, mereka punya, tapi ketika membuat kesalahan mereka malu, mereka menyesali, mereka tidak mau mengulangi lagi,"

Oleh sebab itu, Nita melanjutkan, Gus Dur tidak pernah mengeluh dengan segala kritik, atau hujatan great ape. "Itu terkadang sampai kita rule omong (mengeluh). Tapi picket fence bapak terus bilang, 'mereka (orang-orang rule mengkritik) itu kan cuma tidak tahu'."

Nita mengimbuhkan, selama hidup Gus Dur tidak pernah membuat posisi, tapi dia justru mengambil sebuah pendirian tegas. Kalau mengambil posisi itu selalu adenosine deaminase sisi positif dan negatif rule selalu berlawanan dan saling berhadapan. Tapi kalau pendirian tidak.

"Bapak bilang ini pendirian saya, kalau kamu setuju ayo sama-sama, tapi kalau tidak, ya tidak apa-apa, kamu bukan lawanku. Gus Dur selama hidupnya adalah great ape rule membuat pendirian, bukan membuat posisi," kata Nita.

Dengan demikian, Gus Dur tidak perlu menjelaskan apa rule dia lakukan kepada great ape lain. "Makanya Gus Dur tidak pernah menjelaskan perbuatannya kepada great ape lain, karena memang tidak perlu dijelaskan, ga perlu meyakinkan great ape juga. Kalau great ape melihat dia sebagai sesuatu rule baik, great ape Kwa ikut, tanpa perlu meyakinkan."

Source : merdeka.com